Reporter: Tingka Adiati
Juru Kamera: Nyoman Ifrozim
Tayang: Rabu, 23 Agustus 2006, Pukul 12.00 WIB
indosiar.com, Italia - Tiga ratus delapan puluh kilometer, atau tiga jam perjalanan darat ke arah utara dari Roma, Ibukota iItalia, terdapat sebuah kota kecil, bernama Pisa. Letaknya di Provinsi Tuscany. Di tempat inilah terdapat menara miring Pisa yang menjadi ciri khas Italia.
Kota Pisa tak beda dengan kota-kota kecil di Italia. Rumah-rumah dengan arsitektur khas Eropa, berderet di kiri kanan jalan. Di antara deretan rumah tersebut, terdapat toko-toko dan pizzeria, restoran yang khusus menyajikan pizza, makanan khas Italia, atau gelateria, tempat menikmati es krim Italia, yang terkenal lezat.
Namun begitu memasuki gerbang Santa Maria, barulah terasa bahwa tempat ini bukan tempat biasa. Gerbang ini memiliki tembok bergaya arsitektur abad pertengahan. Di depannya terbentang lapangan rumput yang hijau.
Di atas lapangan rumput inilah, berdiri tiga bangunan marmer, Piazza Dei Miracoli. Bangunan pertama adalah Baptistery. Bangunan berbentuk setengah bulat ini, mengalami beberapa kali pergantian arsitek selama proses konstruksinya. Dimulai tahun 1153 oleh arsitek Diotisalvi. Pembangunan Baptistery baru selesai pada akhir abad 13.
Karena beberapa kali mengalami pergantian arsitek, bentuk bangunan ini tidak mengikuti rencana awalnya. Kendati demikian, Baptistery tetap bergaya Romawi.
Di sebelah Baptistery terdapat Gereja Katedral. Gedung ini mulai dibangun tahun 1063, oleh Buscheto. Pada tahun 1118, gereja berasitektur Pisa ini, ditahbiskan oleh Paus Gelasius II.
Gereja Gatedral ini dibangun pada masa kejayaan politik dan ekonomi republik. Yang ditandai dengan terjadinya pertukaran kebudayaan dan kesenian, di antara para prajurit, pedagang, dan peziarah, yang berlayar jauh hingga ke pantai timur. Tidak heran jika Arsitektur Buscheto terpengaruh elemen Bizantium dan Arab.
Monumen paling menonjol di Piazza Dei Miracoli, adalah menara miring, (Pisa). Menara ini mulai dibangun tahun 1173, oleh Bonanno.
Ketika baru mencapai lantai tiga, pembangunan menara Pisa harus dihentikan. Hal ini disebabkan adanya endapan tanah yang mengakibatkan kemiringan bangunan.
Pengerjaan bangunan dimulai kembali seabad kemudian, oleh Giovanni Di Simone, yang mencoba memperbaiki menara dari kemiringan. Simone membangun menara hingga selesai lantai enam. Menara Pisa berbentuk silinder. Di setiap lantainya, bangunan dikelilingi oleh tiang-tiang kolom.
Di puncaknya, terdapat menara lonceng, yang dibangun oleh Tommaso, pada pertengahan abad ke-14. Tujuh lonceng di puncak menara tersebut, mengeluarkan bunyi tujuh not sesuai tangga nada.
Untuk mencapainya, pengunjung harus menaiki 294 anak tangga, yang mengelilingi bangunan. Lorong tangga tidak terlalu lebar, hanya cukup dilewati oleh dua orang. Karena miring, pengunjung merasakan sensasi, seolah posisi tubuh pun miring.
Setiap tahun, menara Pisa bertambah miring satu milimeter. Maka pada tanggal 6 Januari 1990, menara miring tersebut ditutup untuk umum. Sejak itu, upaya untuk mengurangi proses kemiringan menara terus dilakukan. Berbagai metode dicoba, namun tidak semuanya berhasil.
Menara Pisa kembali dibuka untuk umum bulan Nopember 2001. Sejak itu, wisatawan tidak berhenti mengunjungi monumen ini. Apalagi pada musim panas, ketika wisatawan tidak saja mengagumi menara miring, namun juga berjemur di bawah teriknya sinar matahari. Turis juga dimanjakan oleh hadirnya toko-toko cendera mata, di pelataran lapangan.
Baptistery, Katedral, dan Menara Miring, ketiganya adalah bangunan monumental, yang dibangun selama tiga abad. Piazza Dei Miracoli menjadi fenomena dalam sejarah kesenian Italia. Buah dari kepekaan dan cita rasa orisinil, yang kemudian disebut gaya Romawi Pisa.
No comments:
Post a Comment